Kamis, 29 Mei 2014

repost: Malaikat Tanpa Sayap



Saat senyum itu tak lagi untukku…
Menyakitkan, melihat diriku menangis diatas bahagiamu. Namun, aku tak ingin menutupinya dan membuat diriku seolah baik-baik saja. Aku hanya ingin membiarkan diriku menangis sejadinya. Sudah terlalu banyak aku membohongi diriku dan teman-temanku hanya untuk berkata seolah aku baik baik saja dan  tak peduli pada apapun atas dirimu…
Padahal pada nyatanya, yang kupedulikan hanya satu, hanya seorang. Seorang yang bahkan tak pernah menggubrisku. Kamu…!!

Saat senyum itu tak lagi untukku…atau bahkan mungkin, memang tak pernah untukku…
Setelah sekian banyak waktuku tersita untuk memikirkamu, ternyata hanya ini yang aku dapat, rasa sakit yang pedihnya dua kali lebih hebat?!
Setelah sekian banyak airmata ini terbuang, benarkah aku menangisi orang yang salah?!
Setelah hati ini terluka dan bahagia terlalu dalam, apakah aku juga menyayangi orang yang salah?!

Dulu, semua terasa begitu indahnya…Tawa terpancar dari mereka mereka yang juga bahagia akan kita berdua…Tidakkah kau juga bahagia?
Dulu, saat rasa takut tak pernah kubayangkan, aku percaya, bahwa kaulah penjagaku. Pelindungku saat aku akan terjatuh, pelindungku saat ada yang membuatku menangis, dan pelindungku dari segala ketidak mampuanku…

Namun sekarang…semua sungguh sangat berbeda. Terlalu ironi dan sulit dimengerti!
Secepat itukah kau menemukan yang baru? Yang mungkin bisa menjadi malaikat terindah dibalik setiap senyuman menawanmu?
Lalu bagaimana dengan aku? Bukankah aku juga bisa membuatmu bahagia? Bukankah aku juga bisa membuatmu tersenyum menawan, seperti dia? Ataukah aku hanya bayangan hitam dibalik setiap kesedihan mu?!  Lalu, apa arti senyummu selama ini? Apakah hanya dusta dibalik senyummu selama ini?

Catatan untukumu:
Aku menyayangi mu sebagai awal aku mencintai mu kelak…Tidakkah perasaan yang ada padaku ini terlalu samar, sehingga kau tak mampu melihatnya? Ataukah memang kau yang tak ingin melihatnya?
Aku menyayangimu, tulus… Sesukamu akan menanggapi seperti apa. Namun, tak kupungkiri jika aku mengharapkanmu…
Seandainya kau tau, betapa sempurna perasaan ini dengan segala airmata dan kesedihan yang dia hadapi… Karena aku menyayangimu, lengkap dengan segala kekuranganmu. Karena aku juga paham, kau bukanlah malaikat bersayap yang tanpa cacat…  

Kau hanyalah manusia biasa,yang Tuhan anugrahi dengan senyuman luar biasa, layaknya malaikat tanpa sayap…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar